Menurut tulisan singkat oleh Ian
Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu
sistem melakukan komputasi grid yaitu :
·
Sistem
tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada
dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada
dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat
dikatakan komputasi grid.
·
Sistem
tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut
pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari
kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk
mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang
dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya,
dan akses terhadap sumber daya.
·
Sistem
tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial
quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari
komputasi grid tersebut.
Keuntungan Utama Penggunaan Grid Computing
- Teknologi grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaanperusahaan untuk memiliki suatu sistem informasi yang berteknologi canggih, yang mampu mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah.
- Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja perusahaan tidak diragukan lagi. Teknologi grid computing membuka peluang bagi adanya kerjasama lintas organisasi, lintas benua, dan lintas bangsa. Selain itu, terbuka pula peluang untuk melakukan komputasi yang rumit dengan menggunakan superkomputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang teknologi informasi
Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
(1) lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu sumber daya komputer,
(2) sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi, dan
(3) karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai tujuan bersama
- Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
- Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
- Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
- Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik
Kekurangan Grid Computing
Kekurangan pada grid computing yang lebih saya tekankan disini adalah mengenai hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
2. Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing.
3. Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.
Implementasi Grid Computing
Implementasi grid telah dilakukan oleh sebagian besar
negara di dunia, sebagai contoh Hongkong yang telah merngimplementasikan GRid
dengan tujuan sebagai R&D Grid, grid bagi institusi pemerintahan, dan
industri serta grid untuk berhubungan dengan partner negara lain d lingkungan
Cina dan Asia-Pasific.
Sedangkan Indonesia sendiri sudah memulai riset tentang
grid pada tahun 2006 dengan diusulkannya sebuah infrastruktur GRID tingkat
nasional RI-GRID, yaitu infrastruktur komputasi grid di tingkat negara Republik
Indonesia yang bertujuan memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di
institusi-institusi penelitian baik saat ini maupun di masa akan datang
sehingga dapat digunakan oleh para peneliti di negara ini untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Hingga saat ini telah berkembang lagi
menjadi InGrid (Inherent Grid) yaitu grid yang berdiri pada jaringan
INHERENT (sistem jaringan antara perguruan tinggi negeri, swasta di seluruh
Indonesia).
Di Eropa
dan Amerika Serikat, European Data Grid, Particle Physics Data Grid, dan proyek
Grid Physics Network (GriPhyN), berencana untuk membangun kerjasama dalam
pengembangan aplikasi Grid computing untuk kepentingan analisis data pada
eksperimen-eksperimen fisika. Sementara itu, the Network for Earthquake
Engineering Simulation Grid (NEESgrid) tengah berancang-ancang untuk
menghubungkan para insinyur sipil dengan arsip data dan sistem simulasi
komputer untuk mengembangkan bangunan dengan kekuatan yang lebih besar.
SOURCE :